VIVAnews - Planet terpanas di galaksi Bima Sakti mungkin akan menjadi planet paling pendek umurnya. Planet ini perlahan-lahan dimakan bintang yang menjadi pusat edarnya.
Penemuan ini didapatkan oleh sebuah instrumen baru Teleskop Angkasa Hubble milik NASA yang disebut Cosmic Origins Spectrograph (COS). Planet ini, seperti dilansir NASA, mungkin hanya memiliki sisa umur 10 juta tahun lagi sebelum sama sekali lenyap ditelan bintang seperti matahari itu.
Planet yang disebut WASP-12b ini terletak sangat dekat dengan bintang ini sehingga mengalami pemanasan hingga 2.800 derajat Fahrenheit dan mengembang seperti sebuah bola rugby karena gaya tarik yang luar biasa besar. Atmosfirnya mengembang hampir tiga kali radius atmosfir planet Jupiter. Planet malang ini 40 persen lebih padat daripada Jupiter.
Kedekatan dua objek angkasa sebenarnya biasa dalam sistem perbintangan, namun ini untuk pertama kali terlihat nyata efeknya pada sebuah planet. "Kami melihat awan raksasa mengeliling planet, yang akan ditangkap bintang itu. Kami telah mengidentifikasi elemen kimia yang belum pernah terlihat di planet di luar tata surya kita," kata Carole Haswell, pemimpin tim riset dari Universitas Terbuka Inggris. Hasweel dan teman-teman setimnya mempublikasikan hasil riset ini pada 10 Mei 2010 di Jurnal Astrofisika.
Sebuah makalah teoretis pernah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature oleh Shu-lin Li dari Departemen Astronomi, Universitas Peking, Beijing. Shu-lin yang pertama kali memprediksi permukaan planet akan diganggu gravitasi bintang dan gaya gravitasi itu akan membuat planet itu sangat panas sehingga mengembangkan atmosfir luar planet. Prediksi ini kemudian dibuktikan Teleskop Hubble.
WASP-12 adalah sebuah bintang kerdil yang berjarak 600 tahun cahaya dari konstelasi Auriga. Eksoplanet ini ditemukan oleh the United Kingdom's Wide Area Search for Planets (WASP) pada 2008. Planet panas ini terlalu dekat ke bintangnya sehingga hanya butuh 1,1 hari untuk mengelilingi "mataharinya" itu.
Penemuan ini didapatkan oleh sebuah instrumen baru Teleskop Angkasa Hubble milik NASA yang disebut Cosmic Origins Spectrograph (COS). Planet ini, seperti dilansir NASA, mungkin hanya memiliki sisa umur 10 juta tahun lagi sebelum sama sekali lenyap ditelan bintang seperti matahari itu.
Planet yang disebut WASP-12b ini terletak sangat dekat dengan bintang ini sehingga mengalami pemanasan hingga 2.800 derajat Fahrenheit dan mengembang seperti sebuah bola rugby karena gaya tarik yang luar biasa besar. Atmosfirnya mengembang hampir tiga kali radius atmosfir planet Jupiter. Planet malang ini 40 persen lebih padat daripada Jupiter.
Kedekatan dua objek angkasa sebenarnya biasa dalam sistem perbintangan, namun ini untuk pertama kali terlihat nyata efeknya pada sebuah planet. "Kami melihat awan raksasa mengeliling planet, yang akan ditangkap bintang itu. Kami telah mengidentifikasi elemen kimia yang belum pernah terlihat di planet di luar tata surya kita," kata Carole Haswell, pemimpin tim riset dari Universitas Terbuka Inggris. Hasweel dan teman-teman setimnya mempublikasikan hasil riset ini pada 10 Mei 2010 di Jurnal Astrofisika.
Sebuah makalah teoretis pernah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature oleh Shu-lin Li dari Departemen Astronomi, Universitas Peking, Beijing. Shu-lin yang pertama kali memprediksi permukaan planet akan diganggu gravitasi bintang dan gaya gravitasi itu akan membuat planet itu sangat panas sehingga mengembangkan atmosfir luar planet. Prediksi ini kemudian dibuktikan Teleskop Hubble.
WASP-12 adalah sebuah bintang kerdil yang berjarak 600 tahun cahaya dari konstelasi Auriga. Eksoplanet ini ditemukan oleh the United Kingdom's Wide Area Search for Planets (WASP) pada 2008. Planet panas ini terlalu dekat ke bintangnya sehingga hanya butuh 1,1 hari untuk mengelilingi "mataharinya" itu.
ConversionConversion EmoticonEmoticon